P Value < 0.05 Berbahaya, Kenapa?

28 Agustus 2022

P Value < 0.05 Berbahaya, Kenapa?

Nilai P (P value) adalah ukuran statistik yang sering dianggap gaib untuk menentukan signifikansi suatu penelitian. Nilai P adalah probabilitas (dalam suatu lingkup analisis statistik tertentu) suatu statistik untuk menghasilkan nilai yang sama atau lebih ekstrem dari nilai yang diobservasi. Simpelnya, nilai P adalah nilai kemungkinan suatu penelitian terjadi karena kebetulan semata. Nilai P dianggap signifikan bila kurang dari 0,05, yang berarti probabilitas penelitian tersebut terjadi secara kebetulan adalah kurang dari 5%.

Kita ambil contoh ekstremnya sebagai berikut, misalnya Anda meneliti efek toksik suatu obat X. Dari 100 orang anda ingin meneliti berapa orang yang meninggal karena efek toksik obat X. Untuk melakukannya, Anda mengumpulkan 100 orang, memberikan obat X pada 50 orang dan tidak memberikan obat X pada 50 orang lainnya. Ternyata, hasil penelitian Anda menunjukkan bahwa ada 1 orang yang meninggal pada kelompok yang mendapat obat X, namun tidak ada yang meninggal pada kelompok yang tidak mendapat obat X. Bila dihitung secara statistik, nilai P penelitian ini lebih dari 0.05 yang artinya secara statistik tidak signifikan. Maka, kesimpulannya adalah obat X tidak secara signifikan menyebabkan kematian.

Penarikan kesimpulan di atas merupakan contoh penarikan kesimpulan yang keliru. Memang benar bahwa secara statistik obat X tidak secara signifikan menyebabkan kematian. Akan tetapi, pada kenyataannya, obat X menyebabkan adanya kejadian kematian. Walaupun hanya pada 1 orang, dan bisa saja terjadi karena suatu kebetulan atau faktor lain, namun nyawa 1 orang sangat signifikan. Cara berpikir seperti ini disebut cara berpikir klinis. Penarikan kesimpulan secara klinis harusnya menjadi prioritas ketimbang penarikan kesimpulan secara statistik saja.

Bayangkan, apabila Anda mengambil kesimpulan penelitian obat X di atas secara statistik saja, maka Anda akan mengatakan bahwa obat X tidak secara menyebabkan kematian. Hal ini akan menyebabkan Anda bisa mengklaim bahwa obat X aman dan tidak perlu melaporkan kejadian efek toksik. Hal ini terjadi perusahaan farmasi Amerika bernama Matrixx Initiatives di tahun 2011 yang dituntut karena tidak melaporkan efek samping obatnya. Mereka berdalih karena penelitian mereka tidak signifikan secara statistik.

Akhir kata, memiliki nalar klinis dalam melihat signifikansi sebuah penelitian adalah penting. Penelitian tidak selamanya berdasar pada angka. Sebagai seorang peneliti, kita dibekali akal untuk menganalisis secara lebih tajam. Gunakanlah kemampuan analisis klinis ini, dan barulah perkuat dengan nilai statistik.

Referensi

  1. Grabowski B. "P < 0.05" Might Not Mean What You Think: American Statistical Association Clarifies P Values. J Natl Cancer Inst. 2016 Aug 10;108(8):djw194. doi: 10.1093/jnci/djw194. PMID: 27510514; PMCID: PMC5017929.