Diulang Penelitiannya, Beda Hasilnya: Dibalik 53% jurnal yang irreproducible

21 September 2022

Diulang Penelitiannya, Beda Hasilnya: Dibalik 53% jurnal yang irreproducible

Jika sebuah penelitian diulang dan tidak memunculkan temuan yang sama, maka penelitian tersebut disebut sebagai penelitian yang tidak dapat direproduksi (irreproducible). Penyebabnya ada banyak, sebagian karena kesalahan dalam desain studi dan analisis data. Satu studi di AS menunjukkan bahwa sebanyak 53% penelitian tidak dapat direproduksi. Jika dikalikan dengan total anggaran penelitian AS yaitu 58 milyar dolar ($58B), berarti sekitar 28 milyar dolar AS terbuang untuk studi yang irreproducible. Uang sebesar 28 milyar dolar AS itu bisa buat membelikan iPad Pro untuk seluruh penduduk Jakarta! (10 juta orang tahun 2020)

Kenapa penelitian yang bisa direproduksi itu penting? Kalau penelitian dapat direproduksi artinya temuan dapat diandalkan, bisa dieksplorasi lebih luas mengenai temuan-temuan tersebut, dan dapat berguna untuk hal-hal yang lebih praktis.

Misal, ekstrak daun sambiloto signifikan mampu membunuh virus dengue, in vitro. Jika diteliti ulang (reproduksi), ternyata efek antivirusnya tidak hanya di in vitro tapi juga in vivo. Setelah penelitiannya diulang dan dieksplor sampai uji klinis, harapannya bisa muncul obat antivirus dengue yang dapat diandalkan.

Masalahnya, sangat banyak penelitian yang ketika dilakukan ulang, hasilnya berbeda. Alasannya karena kesalahan dalam reagen dan material (36%), desain studi (28%), analisis data (25%), dan protokol lab (11%). Kesalahan dalam desain studi dan analisis data sendiri menyumbang 53% penyebab penelitian tidak dapat direproduksi. Lebih dari setengahnya!

Memang, tidak mungkin semua penelitian itu reproducible. Tapi jumlahnya yang lebih dari setengah, cukup keterlaluan, apalagi kebanyakan ternyata karena kesalahan dalam desain studi dan analisis data.

Apalagi, dana penelitian ini kan baik di AS maupun di Indonesia paling banyak dari anggaran pemerintah, jadi essentially kita bakar uang rakyat 😭 

Jangan khawatir, kita menyediakan guide dan layanan konsultasi untuk desain studi dan analisis data. Mari kita stop bakar uang rakyat dengan melakukan penelitian yang baik secara desain studi dan analisis data.

Referensi

  1. Study claims $28 billion a year spent on irreproducible biomedical research. Science.org. 2021. Available from: https://www.science.org/content/article/study-claims-28-billion-year-spent-irreproducible-biomedical-research