Kesenjangan Penelitian: Area penelitian yang belum tereksplorasi

21 Desember 2022

Kesenjangan Penelitian: Area penelitian yang belum tereksplorasi

Meningkatnya jumlah penelitian yang dipublikasikan tentunya membuat sebuah kata “review” atau tinjauan menjadi tidak asing lagi. Sebuah tinjauan dibuat dengan tujuan untuk merangkum keseluruhan literatur yang ada untuk memudahkan pembaca mengetahui suatu topik dengan bukti yang relevan. Namun demikian, kerangka dari sebuah tinjauan hanya mencakup sedikit informasi tentang bagaimana peneliti dapat mengidentifikasi kesenjangan penelitian. Sebagai seorang peneliti, menjadi sebuah kewajiban untuk terus melakukan penelitian seiring dengan perkembangan ilmu. Maka dari itu, penting halnya untuk setiap penelitian, terutama sebuah tinjauan literatur, untuk mengidentifikasi dan menyediakan sebuah kesenjangan penelitian secara kritis, sehingga memotivasi para peneliti untuk menutup celah penelitian yang belum tereksplorasi.

Melihat tren masa kini, terlihat para peneliti muda hanya berfokus pada tinjauan literatur yang bersifat kuantitatif (meta-analisis) karena berdiri di tempat tertinggi dalam hirarki evidence-based. Padahal, sebuah tinjauan literatur kualitatif, baik sistematis atau tidak, memainkan peran penting untuk meringkas teori yang ada dan mengidentifikasi kesenjangan dalam teori atau penelitian. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah kerangka untuk membantu para peneliti muda dalam mengidentifikasi kesenjangan penelitian dalam sebuah tinjauan literatur. Kesenjangan penelitian dapat diklasifikasikan ke dalam enam kategori menurut Robinson, dkk., (2011), Muller-Bloch, & Kranz (2015), dan Miles (2017).

#1. Kesenjangan bukti

Kesenjangan bukti adalah jenis kesenjangan penelitian di mana tidak ada bukti atau bukti yang belum cukup untuk mengatasi sebuah masalah penelitian. Kesenjangan ini melibatkan kontradiksi dalam temuan penelitian sebelumnya.

#2. Kesenjangan pengetahuan & pengetahuan secara praktik

Terdapat dua kondisi di mana seubah kesenjangan pengetahuan dapat terjadi. Pertama, pengetahuan mungkin tidak ada pada domain penelitian tersebut, sehingga belum terdapat teori dan literatur dari domain penelitian terkait. Kedua, mungkin saja hasil penelitian yang ada berbeda dari apa yang diharapkan.

Sedangkan kesenjangan pengetahuan secara praktik adalah jenis kesenjangan penelitian di mana ketika sebuah praktik profesional menyimpang dari laporan/temuan penelitian yang telah dilakukan. Dalam hal ini, penelitian bisa berusaha menentukan cakupan konflik dan mengungkap alasan-alasan keberadaannya.

#3. Kesenjangan metodologi

Kesenjangan metodologi adalah jenis kesenjangan penelitian yang berkaitan dengan konflik akibat pengaruh metodologi terhadap hasil penelitian. Metode penelitian baru atau perbedaan dalam metode penelitian sering digunakan dapat memberikan wawasan penelitian baru. Maka dari itu, kesenjangan ini berguna untuk memvariasikan metode penelitian, terutama jika topik penelitian tertentu telah dieksplorasi terutama menggunakan metode tunggal atau umum.

#4.Kesenjangan empiris

Kesenjangan empiris adalah jenis kesenjangan penelitian di mana temuan penelitian perlu dievaluasi atau diverifikasi secara empiris.

#5.Kesenjangan teoritis

Kesenjangan teori adalah jenis kesenjangan penelitian di mana teori perlu diterapkan dalam menangani masalah penelitian tertentu untuk mendapatkan wawasan penelitian baru. Kesenjangan teoritis adalah hal yang umum terjadi dalam memeriksa penelitian sebelumnya tentang suatu fenomena.

#6. Kesenjangan populasi

Kesenjangan populasi adalah jenis kesenjangan penelitian yang berhubungan dengan populasi yang tidak digambarkan/diteliti secara memadai dalam penelitian sebelumnya. Misalnya, kurangnya pengetahuan terkait pengaruh kelompok usia, zona geografis, ras, atau jenis kelamin yang dapat memengaruhi hasil penelitian.

Lalu, bagaimana menemukan kesenjangan dalam praktik setiap hari? Langkah pertama dalam menganalisis kesenjangan adalah melakukan tinjauan sistematis terhadap literatur yang ada pada bidang penelitian yang Anda tuju. Survei literatur secara komprehensif akan memberikan pemahaman yang jelas tentang karya-karya yang ada dan kesenjangan dalam bidang penelitian Anda. Membaca artikel ulasan tentang bidang penelitian tertentu juga dapat menjadi hal yang penting dan cara termudah untuk memahami kesenjangan dalam penelitian dalam waktu singkat. Kemudian, catat pertanyaan atau kesenjangan yang muncul saat meninjau literatur sesuai dengan klasifikasi kesenjangan bukti yang ada.

Cara lain yang dapat dilakukan adalah untuk menemukan kesenjangan penelitian dengan berfokus pada "rekomendasi untuk penelitian di masa depan" atau bagian kesimpulan dari sebuah publikasi. Ketika Anda membaca artikel penelitian atau seubah tinjauan, Anda mungkin menemukan beberapa kalimat-kalimat kesenjangan penelitian, seperti "investigasi tentang hal ini masih diperlukan/dibutuhkan", "telah/belum dilaporkan", dan "pertanyaan penelitian masih belum terjawab".

Referensi:

  1. Müller-Bloch C, Kranz J. A framework for rigorously identifying research gaps in qualitative literature reviews. 2015
  2. Miles DA. A taxonomy of research gaps: Identifying and defining the seven research gaps. InDoctoral Student Workshop: Finding Research Gaps-Research Methods and Strategies, Dallas, Texas 2017 Aug (pp. 1-15).
  3. Robinson KA, Saldanha IJ, Mckoy NA. Development of a framework to identify research gaps from systematic reviews. Journal of clinical epidemiology. 2011 Dec 1;64(12):1325-30.