Alat Parafrase Daring: Sebuah Ancaman terhadap Integritas Akademik

25 November 2022

Alat Parafrase Daring: Sebuah Ancaman terhadap Integritas Akademik

Dalam penulisan akademis, keterampilan parafrase penting untuk menunjukkan bahwa penulis telah menguasai apa yang telah mereka baca, pahami, dan dapat menerapkan bukti-bukti untuk mendukung argumen mereka. Agar para peneliti dapat melakukan parafrase secara efektif, mereka harus berlatih secara teratur dan menulis dengan serius. Penting untuk mengetahui mengapa dan bagaimana melakukan parafrase secara efisien. Namun demikian, sebagian besar peneliti akan mencari jalan pintas dibandingkan berusaha keras karena keterbatasan waktu dan efisiensi tenaga. Bentuk parafrase yang lebih sederhana hanya melibatkan penggantian kata dengan sinonim melalui perangkat lunak pengolah kata. Hal ini disebut sebagai parafrase superfisial atau 'patchwriting'. Lebih buruk lagi, ketika tidak yakin dengan kemampuan parafrase mereka, peneliti sering menggunakan alat parafrase daring. Kalimat-kalimat yang tidak asli langsung diubah menjadi paragraf yang tampaknya baru, sehingga membingungkan pemindai plagiarisme. Bahkan, beberapa peneliti mengklaim penggunaan alat parafrase online sebagai cara termudah untuk lolos pemeriksaan plagiarisme.

Terdapat beberapa alat parafrase daring yang memanfaatkan program komputer untuk mengubah tulisan sehingga tampak berbeda dari aslinya. Namun, menggunakan output dari alat secara daring masih dapat dianggap sebagai plagiarisme atau kecurangan, karena hasil dari alat tersebut bukanlah sebuah karya individu, melainkan sebuah karya mesin. Alat parafrase online juga tidak selalu akurat karena mereka bekerja dengan mengganti kata-kata dengan sinonim yang kurang tepat dan tidak masuk akal. Selain itu, alat parafrase daring tidak selalu mempertimbangkan kesalahan tata bahasa, sehingga menghilangkan "rasa" dari tulisan dan gaya bahasa. Terlebih, beberapa hasil dari alat parafrase daring ini tidak dikoreksi secara penuh, sehingga masih ditemukan beberapa kesalahan dalam penggunaan kata, tata bahasa, dan ejaan. Oleh karena itu, pastikan Anda meninjau kembali pekerjaan parafrase Anda setelah menggunakan alat ini. Koreksi semuanya dan pastikan bahwa pekerjaan Anda tidak hanya berisi pesan yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca Anda, tetapi juga mengikuti aturan tata bahasa, ejaan, dan struktur kata yang tepat.

Tentunya, integritas akademis terancam oleh alat parafrase online karena memungkinkan para peneliti untuk menyalin pekerjaan dan mengandalkan output otomatis dibandingkan menulis sendiri. Dengan demikian, para peneliti tidak dapat belajar bagaimana merujuk ide orang lain serta mengakui sumber aslinya. Selain itu, alat parafrase online tidak mendorong penulis untuk menghasilkan ide-ide baru, karena mereka hanya merujuk pada artikel yang sudah diterbitkan dan menggunakan alat parafrase ini untuk membuatnya terlihat dan terdengar baru. Meskipun kita dapat menghargai manfaat alat parafrase daring ini, kita juga tidak dapat menyangkal bahwa alat ini merampas orisinalitas dan kreativitas penulis.

Sebagai kesimpulan, parafrase adalah legal jika dilakukan dengan benar. Namun, jika Anda menyalin-tempel karya seseorang tanpa banyak modifikasi, bahkan dengan bantuan alat parafrase, masih memungkinkan untuk melakukan plagiarisme. Jika informasi yang dihasilkan oleh alat parafrase daring tidak dilakukan secara efektif, maka kualitas sebuah karya akan sangat menurun karena hanya berulang kali memutar informasi yang sama.

Referensi:

  1. Rogerson AM, McCarthy G. Using Internet based paraphrasing tools: Original work, patchwriting or facilitated plagiarism?. International Journal for Educational Integrity. 2017 Dec;13(1):1-5.