Scopus Q1 Tidak Terlalu Berharga?: Mengenal Sistem Peringkat Jurnal Internasional

15 September 2022

Scopus Q1 Tidak Terlalu Berharga?: Mengenal Sistem Peringkat Jurnal Internasional

Pada suatu hari, Anda telah berhasil menemukan obat untuk kanker. Penelitian Anda merupakan terobosan besar di bidang medis yang perlu diketahui orang banyak. Tentu saja Anda ingin agar banyak orang membaca tulisan Anda. Oleh sebab itu, Anda ingin mempublikasikan paper tersebut ke jurnal top dunia. Lancet, Nature, Cell, dan jurnal-jurnal lain terlintas dalam pikiran Anda. Anda yakin bahwa jurnal-jurnal ini adalah adalah tempat publikasi yang sangat kredibel, berkelas, populer, bergengsi,…. Namun, apakah benar?

Dari kisah di atas, kita jadi berpikir, bagaimana suatu jurnal dikatakan sebagai jurnal “top”. Lebih lagi, siapa yang secara sah boleh mengatakan bahwa suatu jurnal adalah jurnal “top”? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita perlu mengenal sistem pemeringkatan jurnal.

Siapapun boleh memeringkatkan jurnal, termasuk Anda. Terdapat banyak sistem pemeringkatan jurnal. Masing-masing dengan parameter yang berbeda-beda. Sistem pemeringkatan jurnal yang paling populer adalah SCImago Journal Rank (SJR). Sistem ini memeringkatkan jurnal berdasarkan berbagai parameter yang ada pada suatu database jurnal internasional, bernama Scopus. Semakin tinggi nilai SJR, semakin tinggi pula peringkat sebuah jurnal. Nilai SJR paling tinggi saat ini sebesar 56,204 (Ca-A Cancer Journal for Clinicians) dan terendah sebesar 0,100 (dimiliki oleh bayak jurnal).

Ada banyak sekali jurnal yang memiliki SJR diantara 0,1 hingga 56. Bila semua jurnal-jurnal tersebut dirutkan dari SJR terkecil hingga terbesar, dan kemudian dibagi menjadi 4 bagian, maka kita akan mendapatkan 4 kelompok jurnal. 4 kelompok jurnal inilah yang secara populer dikenal sebagai kelompok Q1, Q2, Q3, dan Q4. Jurnal Q1 merupakan jurnal-jurnal yang memiliki SJR tertinggi dalam kelompoknya, Q2 dengan SJR menengah-tinggi, Q3 menengah-rendah, dan Q4 yang terendah.

Penilaian jurnal Q1, Q2, Q3, dan Q4 sering disalahartikan. Bahkan, banyak orang yang mengaggap bahwa sistem pengelompokkan jurnal ini adalah sistem pemeringkatan jurnal yang sesungguhnya. Padahal, nilai Q1, Q2, Q3, dan Q4 ini sangat bergantung dari kelompok jurnal yang diurutkan. Apa maksudnya?

Misalkan, ada sebuah jurnal bernama Breast Cancer. Bila jurnal ini diperingkatkan dalam kelompok jurnal dengan tema “medicine”, jurnal ini akan berada dalam kelompok Q3. Namun, bila jurnal ini diperingkatkan dalam kelompok jurnal dengan tema “cancer”, jurnal ini akan berada dalam kelompok Q2. Bahkan, bila jurnal ini diperingkatkan dalam kelompok jurnal dengan tema “breast cancer”, jurnal ini akan berada dalam kelompok Q1!

Sistem pemeringkatan dengan memandang Q1, Q2, Q3, dan Q4 perlu dilihat dengan kritis karena nilai ini sangat tergantung dari populasi kelompok jurnal yang ikut dianalisis. Oleh sebab itu, penting untuk selalu teliti dalam menentukan jurnal tujuan dalam publikasi. Jangan sampai salah membaca indeks yang sebenarnya bukanlah pemeringkatan yang sesungguhnya.

Referensi:

Bornmann, L., De Moya Anegón, F., Leydesdorff, L. (2012) The new Excellence Indicator in the World Report of the SCImago Institutions Rankings 2011. Journal of Informetrics, 6 (2), pp. 333-335. http://dx.doi.org/10.1016/j.joi.2011.11.006