Kesulitan Membuat Systematic Review? Anda Pasti Melakukan Kesalahan Ini!

22 Agustus 2022

Kesulitan Membuat Systematic Review? Anda Pasti Melakukan Kesalahan Ini!

Silakan baca dengan cepat kalimat di bawah ini:

Systematic review adalah jenis tinjauan yang menyusun seluruh bukti empiris yang sesuai dengan kriteria eligibilitas untuk menjawab pertanyaan penelitian tertentu yang dicapai menggunakan metode yang sistematis untuk meminimalkan bias, sehingga memberikan temuan yang lebih andal untuk menarik kesimpulan dan membuat keputusan.¹

Definisi yang sulit untuk dimengerti, bukan? Melalui tulisan ini, akan kami buat mudah! Mari kita mulai dengan mengganti definisinya. Systematic review bisa dibilang hanyalah sebuah rangkuman. Iya, rangkuman seperti catatan materi SMA. Kenapa banyak orang kesulitan membuatnya? Kebanyakan, alasannya karena tidak familiar dengan format dan aturan systematic review. Masalah format inilah yang menjadi kendala para peneliti. Padahal, semua peraturan ini sudah terangkum dalam sebuah dokumen bernama Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analyses (PRISMA). Walaupun terkesan panjang, PRISMA ini justru mempermudah penulisan systematic review Anda. Sayangnya, banyak orang yang tidak selesai atau bahkan tidak pernah membaca PRISMA. Oleh sebab itu, coba cari waktu dan mulailah membaca seluruh komponen PRISMA agar Anda memiliki bekal untuk mulai membuat systematic review. Give it a shot!

Setelah membaca PRISMA, banyak peneliti sudah merasa mampu untuk membuat systematic review. Eits, tunggu dulu! Ada satu hal lagi yang penting untuk diperhatikan. Karena systematic review adalah sebuah rangkuman, maka kemampuan yang penting untuk dimiliki adalah kemampuan merangkum. Tentu, untuk bisa merangkum suatu topik, Anda harus memahami dulu topik yang ingin dirangkum. Bahkan, Anda harusnya adalah pakar di bidang yang Anda rangkum bukan? Hal inilah yang seringkali dianggap remeh oleh banyak orang, dimana mereka beranggapan bahwa mereka bisa mengerjakan systematic review dengan baik tanpa harus ahli dalam topik yang mereka tulis. Kebanyakan orang beranggapan bahwa hanya dengan bermodal PRISMA dan paham teknis penulisan mereka bisa menulis systematic review. Hal tersebutlah kesalahan yang sering dilakukan penulis.

Rangkuman Biologi SMA oleh dosen biologi

vs

Rangkuman Biologi SMA oleh anak SMP

Pasti kualitas tulisan sang dosenlah yang lebih baik. Bukan berarti si anak SMP ini tidak bisa membuat rangkuman, tetapi kualitas rangkumannya pasti terbatas. Akhirnya, si anak SMP mungkin hanya berusaha memendekkan kalimat dari berbagai sumber buku biologi SMA yang dimilikinya. Memendekkan, bukan merangkum. Memparafrase, bukan mengambil intisari. Apakah ini dapat disebut rangkuman? Iya. Apakah berkualitas? Hampir pasti, tidak.

Terkadang, banyak peneliti berlaku seperti anak SMP di atas. Bukan berarti tidak boleh. Tentu ini adalah langkah awal yang bagus untuk belajar menulis. Akan tetapi, penting untuk betul-betul mendalami topik yang akan Anda tulis. Apalagi, jika Anda berniat untuk mempublikasikan systematic review Anda. Bahkan, jika menurut peraturan jurnal-jurnal ternama, hanya seorang profesor di bidang terkait lah yang boleh menulis systematic review.

Namun, jangan gentar! Justru ini menjadi acuan untuk terus berproses lebih baik lagi. Ingat, menulis systematic review sejatinya adalah memberikan rangkuman ilmu yang Anda miliki. Jadi, perbanyak lah dahulu sumber ilmu Anda, sebelum membuat systematic review.

Referensi

  1. Higgins JPT, Thomas J, Chandler J, Cumpston M, Li T, Page MJ, Welch VA. Cochrane Handbook for Systematic Reviews of Interventions version 6.3 (updated February 2022). Cochrane, 2022.