Tren Tinjauan Sistematis: Sebuah Produksi Massal yang Redundan, Menyesatkan, dan Berkonflik

21 Desember 2022

Tren Tinjauan Sistematis: Sebuah Produksi Massal yang Redundan, Menyesatkan, dan Berkonflik

Tinjauan sistematis dan meta-analisis telah berkembang pada tingkat eksponensial dalam dua dekade terakhir, dimana terjadi peningkatan lebih dari 2.500 studi baru yang diindeks setiap tahun di Medline sejak 1991. Meskipun tinjauan merupakan salah satu cara yang berguna untuk menggabungkan hasil dari sejumlah besar penelitian dan memiliki potensi untuk memberikan informasi yang luas, banyak tinjauan yang dilakukan secara tidak kritis dan digunakan untuk memajukan kepentingan industri daripada ilmu pengetahuan yang baik.

Data primer, terutama uji coba terkontrol secara acak (RCT), juga meningkat secara substansial selama beberapa dekade terakhir. Namun, jumlah artikel teks lengkap yang diklasifikasikan dalam PubMed sebagai "uji coba terkontrol secara acak" tetap stabil dan tidak secepat dengan meta-analisis dari RCT. Oleh karena itu, terdapat kemungkinan bahwa saat ini ada lebih banyak tinjauan sistematis dari uji coba acak yang diterbitkan dibandingkan penelitian RCT baru.

Sebuah publikasi oleh Ionnadis berjudul "The Mass Production of Redundant, Misleading, and Conflicted Systematic Reviews and Meta-analyses," disimpulkan bahwa meta-analisis yang dilakukan oleh institusi industri hanya sekitar 3% yang memiliki hasil yang bermakna bagi praktik klinik. Hasil ini sangat dikaitkan dengan istilah "garbage-in garbage-out". Hal ini tidak berarti bahwa meta-analisis secara inheren menjadi sebuah metode kuantitatif yang buruk. Namun sebaliknya, kualitas sebagian besar informasi yang dipublikasikan menjadi buruk menunjukkan perlunya data primer yang lebih baik yang disintesis dan dianalisis.

Sebagai solusi, beberapa editor perlu menerapkan beberapa protokol untuk lebih ketat dalam menerima tinjauan sistematis dan meta-analisis, terutama pada tinjauan yang memiliki pertanyaan penelitian yang mirip / tidak jauh dengan tinjauan lainnya yang telah dipublikasikan. Tidak hanya itu, beberapa institusi juga perlu menghadirkan solusi agar penelitian primer, terutama RCT, untuk semakin semarak dilakukan dan dipublikasikan.

Referensi:

  1. Ioannidis JP. The mass production of redundant, misleading, and conflicted systematic reviews and meta‐analyses. The Milbank Quarterly. 2016 Sep;94(3):485-514.