Bias Publikasi: Pentingnya Studi dengan Hasil yang Negatif

1 November 2023

Bias Publikasi: Pentingnya Studi dengan Hasil yang Negatif

Bias publikasi merupakan kecenderungan peneliti untuk mempublikasikan hasil penelitian berdasarkan temuan penelitian. Studi dengan hasil positif yang signifikan secara statistik saja yang dapat dipublikasikan, sehingga studi dengan hasil yang tidak signifikan atau negatif tidak dipublikasikan. Implikasi dari bias ini tentu akan membuat banyak peneliti untuk tidak mempublikasikan penelitian mereka yang bernilai negatif dikarenakan dianggap bahwa penelitian tersebut adalah penelitian yang tidak benar atau gagal. Padahal, jikalau hipotesis nol yang dibuat dengan metodologi yang baik tersebut diterima, hal tersebut tidak menandakan bahwa penelitian tersebut gagal! Bahkan hasil positif yang secara statistik signifikan juga dapat memberikan makna interptretasi yang berbahaya jika disalahartikan (Baca: P Value < 0.05 Berbahaya, Kenapa?)

Konsekuensi dari publikasi bias adalah bahwa para peneliti akan termotivasi untuk melakukan manipulasi data demi untuk melaporkan hasil yang signifikan secara statistik. Salah satu jenis studi yang paling terdampak akan publikasi bias adalah tinjauan sistematis dan meta-analisis, dimana studi tersebut memiliki posisi teratas pada segitiga studi berbasis bukti. Meta-analisis melibatkan analisis statistik dari berbagai data yang terkumpul. Tingginya bias publikasi pada sebuah meta-analisis akan membuat analisis akhir untuk tidak melibatkan data negatif karena belum pernah dipublikasikan, ditolak, atau secara sengaja tidak diinklusi. Oleh karena itu, berbagai pedoman praktik yang berkembang dari hasil tinjauan sistematis dan meta-analisis tetap harus dipertimbangkan dengan cermat walaupun memiliki kategori bukti level 1.

Lalu bagaimana kita dapat menghindari publikasi bias tersebut? Terutama untuk tinjauan sistematis dan meta-analisis, kita dapat memeriksa bias publikasi menggunakan “plot corong”. Jikalau plot berbentuk corong terbalik tersebut simetris, maka kemungkinan besar publikasi bias tidak terjadi. Namun jika berbentuk asimetris, maka bias publikasi mungkin dapat terjadi, sehingga terdapat perbedaan sistematis antara studi presisi tinggi dan rendah. Para editor juga harus dapat menghimbau para penulis untuk mengirimkan hasil negatif dari studi mereka juga yang dapat dipertimbangkan untuk dipublikasikan jikalau penelitian telah dilakukan berdasarkan metode yang tepat, metode statistik yang benar, serta penjelasan pembahasan pada diskusi yang dapat diterima.

Referensi:

  1. Song F, Parekh-Bhurke S, Hooper L, Loke YK, Ryder JJ, Sutton AJ, Hing CB, Harvey I. Extent of publication bias in different categories of research cohorts: a meta-analysis of empirical studies. BMC medical research methodology. 2009 Dec;9(1):1-4.
  2. Nair AS. Publication bias-Importance of studies with negative results!. Indian journal of anaesthesia. 2019 Jun;63(6):505.